Magelang, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2023/2024 berhasil melaksanakan program pendataan dan pemberdayaan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Desa Donomulyo pada tanggal 2-10 Agustus 2024. Kegiatan ini menyasar anak-anak yang telah putus sekolah maupun yang berpotensi putus sekolah.
Dalam upaya membantu pemerintah dalam pendataan ATS, mahasiswa KKN berhasil mengumpulkan 14 data anak yang termasuk dalam kategori tersebut. Data-data yang diperoleh meliputi identitas anak, alasan putus sekolah, serta kondisi keluarga.
"Kami sangat bersyukur atas antusiasme masyarakat Desa Donomulyo dalam mendukung program ini. Data yang kami dapatkan akan menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk menyusun program-program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran," ujar Farhan, selaku koordinator desa.
Untuk memastikan bahwa proses pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara sistematis dan optimal. Mahasiswa Teknik Industri mengaplikasikan prinsip-prinsip teknik industri dalam merancang sistem yang efisien dalam pengumpulan data, meminimalkan kesalahan, dan memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan relevan. Dengan pendekatan ini, data PATS dapat diolah dengan cara yang memungkinkan analisis mendalam dan penyusunan strategi yang lebih baik.
Dalam merancang kebijakan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pendidikan dan perlindungan anak. Mahasiswa Hukum membantu memastikan bahwa semua kebijakan yang diterapkan dalam program P-ATS mematuhi hukum nasional dan internasional yang berlaku. Mereka terlibat dalam merumuskan regulasi dan prosedur yang mendukung implementasi program dan melindungi hak-hak anak.
Mahasiswa Administrasi Publik terlibat dalam mengelola semua aspek operasional program, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Memastikan bahwa program PATS berjalan sesuai dengan rencana dan mengkoordinasikan berbagai pihak seperti lembaga pemerintah, sekolah, dan organisasi masyarakat. Pengelolaan yang baik dari Administrasi Publik memastikan bahwa semua elemen program berfungsi secara sinergis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selama pelaksanaan program, mahasiswa KKN juga menghadapi beberapa kendala. Salah satu kendala utama adalah adanya ketidaksesuaian antara data keluarga dengan data yang diperoleh di lapangan. Hal ini menunjukkan pentingnya validasi data secara berkala untuk memastikan keakuratan informasi.
Meskipun demikian, mahasiswa KKN tetap optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi anak-anak di Desa Donomulyo. Harapannya, data yang telah dikumpulkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk menyusun program-program pemberdayaan yang lebih komprehensif, seperti program belajar bersama, bimbingan belajar, atau pemberian bantuan sosial.