Magelang (4/8/2024) – Desa Donomulyo memiliki berbagai jenis UMKM dimulai dari yang berpotensi bahaya rendah sampai tinggi. UMKM seperti usaha batu bata, bengkel las, dan usaha rongsok, memiliki potensi risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya memahami pentingnya penerapan K3 dalam aktivitas sehari-hari mereka, yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan lingkungan kerja. Melihat urgensi tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP menggagas program edukasi K3 sebagai langkah nyata untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja di Desa Donomulyo.
Sebuah program edukasi bertema "K3: Menjadikan Keselamatan Prioritas Utama dalam UMKM di Desa Donomulyo" telah dilaksanakan oleh Ariska Yulianti, mahasiswi Program Studi Teknik Industri dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024. Pengertian K3 seperti yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2007) adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari para karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan pekerjaan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Program edukasi ini dilaksanakan secara intensif selama tiga hari, dimulai dari hari Jumat (2/8/2024) dan berakhir hari Minggu (4/8/2024). Mahasiswa KKN mengunjungi UMKM di dusun-dusun Desa Donomulyo, yaitu Dusun Gedono, Kalisalak, dan Wanadri, secara door to door. Fokus edukasi ditujukan kepada UMKM yang memiliki potensi bahaya kerja yang cukup tinggi, seperti usaha pembuatan batu bata, bengkel las, dan usaha rongsok. Edukasi dilakukan menggunakan media poster yang menjelaskan langkah-langkah penting dalam penerapan K3 di tempat kerja. Setiap kunjungan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para pelaku UMKM dapat berkonsultasi langsung mengenai permasalahan K3 yang mereka hadapi.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini tinggi. Para pelaku UMKM yang terlibat mengakui bahwa sebelumnya mereka ada yang kurang memahami risiko-risiko yang ada di lingkungan kerja mereka. Partisipasi aktif masyarakat dalam diskusi dan implementasi langsung langkah-langkah K3 di tempat kerja menunjukkan adanya kesadaran yang semakin meningkat. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari perangkat desa dan tokoh masyarakat yang melihat pentingnya program ini untuk menjaga keselamatan warga. Para pelaku UMKM di Desa Donomulyo menyampaikan harapan agar program edukasi seperti ini bisa terus berlanjut dan diperluas. Mereka berharap dengan meningkatnya kesadaran akan K3, produktivitas kerja dapat meningkat tanpa mengorbankan keselamatan dan kesehatan para pekerja.
Salah satu pelaku UMKM di Dusun Gedono menyatakan, "Kami sangat berterima kasih atas edukasi yang diberikan. Sekarang kami lebih paham cara melindungi diri dan lingkungan kerja."
Dengan adanya program ini, Desa Donomulyo semakin sadar akan pentingnya keselamatan kerja, yang diharapkan dapat mendukung keberlangsungan usaha UMKM di masa depan.
Penulis: Ariska Yulianti – S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik
Dosen Pembimbing Lapangan: Annastasia Ediati, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Psikolog